BUNGA DAN ANGSURAN PINJAMAN
Salah satu masalah
yang sering dihadapi
oleh peminjam baik pribadi maupun perusahaan
dalam meminjam dana kepada pihak lain adalah menghitung
angsuran pinjaman. Hal ini penting
berkaitan dengan kemampuan
pribadi maupun perusahaan dalam rangka melunasi
kewajiban dalam periode waktu
tertentu. Bahasan bab ini akan mengupas
sistem perhitungan angsuran,
rincian pembayaran tahunan dan pengambilan keputusan jika
terdapat tawaran pinjaman dengan bunga yang
lebih rendah. Dasar teori yang digunakan dalam bahasan
bab
ini
mengacu
pada
materi
yang banyak diungkap dalam buku manual
manajemen
keuangan. Fokus bahasan
di- tujukan
untuk memberikan pemahaman tentang berbagai teori yang men- dukung
perhitungan angsuran pinjaman.
Setelah memahami materi
bahasan, diharapkan pembaca mendapatkan gambaran hasil perhitungan angsuran pinjaman sebagai dasar untuk perencanaan keuangan baik dari pihak pe- minjam maupun pemberi pinjaman.
Angsuran pinjaman
yang harus
dibayar oleh peminjam dipengaruhi oleh
pokok pinjaman, jangka waktu pinjam,
dan tingkat suku bunga yang berlaku. Besar bunga pinjaman yang harus dibayar oleh peminjam dapat dihitung berdasarkan sistem
yang dipakai yaitu bunga tetap (flat),
menurun (sliding),
dan efektif. Salah satu
fungsi finansial yang disediakan program aplikasi Microsoft Excel dapat
digunakan
untuk
menghitung
bunga dan
angsuran pinjaman dengan sistem
atau metode efektif. Berbeda dengan perhitungan dengan metode efektif, penggunaan metode bunga tetap dan bunga menurun mengharuskan Anda menyusun rumus atau formula. Perhatikan
penjelasan tentang hal tersebut
dalam subbahasan berikut
ini.
Bunga Tetap
Perhitungan bunga kredit
sistem Flat atau model constant payment
mortgage menghasilkan angsuran pinjaman
yang tetap dari periode ke periode
(bulan). Hal ini disebabkan bunga
dihitung tetap dari pokok pinjaman
awal, secara matematis dapat dihitung
dengan rumus sebagai berikut:
Bunga Menurun
Perhitungan bunga
kredit sistem Sliding atau model adjusted
rate mortgage akan menghasilkan bunga
yang semakin menurun,
dengan
demikian
angsuran pinjaman dari periode ke periode juga akan menurun.
Perhitungan bunga didasarkan pada saldo pinjaman
yang semakin mengecil, secara matematis dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
Bunga Efektif
Besar angsuran
pinjaman
dengan perhitungan bunga efektif adalah tetap (seperti sistem Flat), tetapi
cicilan pokok pinjaman
menaik dan bunga
per bulan menurun
(seperti sistem Sliding). Perhitungan angsuran pinjaman dengan metode ini berbeda
dengan bunga tetap dan menurun. Excel
telah menyediakan fungsi untuk menghitung Bunga Pinjaman, Cicilan Pokok Pinjaman, Pembayaran Angsuran, Bunga Pinjaman Kumulatif, dan Cicilan Pokok Pinjaman Kumulatif.
Tabel Angsuran
Pinjaman
Bahasan materi bab ini akan mengupas pembuatan
tabel angsuran pinjaman
dengan bunga tetap,
menurun, efektif, rincian pembayaran dalam periode
tahunan dan pemilihan alternatif
pinjaman yang
dipengaruhi oleh
tingkat suku bunga.
Materi bahasan tersimpan
dalam buku kerja atau file BAB02,
dengan nama lembar kerja (sheet)
KASUS. Setiap materi yang
dibahas, disertai dengan media untuk
berlatih yang tersimpan
dalam sheet LATIH.
Untuk memudahkan dalam mempelajari bahasan tertentu, disediakan
sheet MENU. Anda dapat
mengaktifkan sheet tertentu dengan klik pada daftar pilihan yang tersedia, selanjutnya sheet terpilih aktif. Bagian
atas tampilan sheet terpilih telah disediakan
tombol
navigasi, untuk kembali ke sheet MENU,
mengaktifkaan sheet sebelah kiri atau sebelah
kanan dari posisi sheet
aktif.
Studi Kasus
Materi bahasan studi
kasus tersimpan dalam buku kerja
atau file BAB02, terdiri dari 12 lembar kerja
atau sheet. Terdiri dari enam sheet pembahasan
kasus dengan nama KASUS dan enam sheet yang
disediakan untuk berlatih
Anda dengan nama LATIH. Materi
bahasan disertai dengan tabel angsuran dibuat dengan fasilitas format
kondisional (conditional
formatting) sehingga baris
dalam
tabel mengikuti jangka waktu
pinjam. Jangka
waktu pinjam dalam bahasan materi bab ini bervariasi antara 24 bulan atau 2 tahun sampai dengan 60 bulan (5 tahun).
Jika Anda akan menambah
data jangka waktu pinjam, diharapkan dapat mempelajari prosedur penggunaan fasilitas format kondisional
yang dibahas dalam bab ini. Asumsi
yang digunakan dalam bahasan bab ini, program
aplikasi Excel dan buku kerja BAB02 telah aktif. Selanjutnya Anda dapat belajar sesuai dengan topik yang dikehendaki melalui studi kasus berikut ini.
Studi
Kasus 1 – Perhitungan Angsuran Pinjaman dengan Bunga Tetap
Sebuah perusahaan merencanakan untuk
meminjamkan uang
kepada seorang karyawan sebesar
Rp 30 juta. Tingkat suku bunga pinjaman di- tetapkan sebesar 18% per tahun
dengan
jangka waktu
pinjam 12 bulan. Perhitungan angsuran pinjaman
disepakati dengan
bunga tetap, dan di- bayarkan setiap akhir bulan. Berdasarkan
data tersebut, dapat dibuat tabel yang memuat informasi antara lain bulan pembayaran, pokok pinjaman, cicilan
pokok pinjaman, bunga,
angsuran per bulan, dan saldo pokok pin- jaman.
Prosedur penyelesaian studi kasusnya
sebagai berikut:
1. Pilih dan klik tab sheet KASUS1 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui
sheet LATIH1) atau dengan klik salah satu tombol dalam sheet MENU.
2. Kolom Bulan Ke akan terisi
angka berurutan mulai dari 1 sampai dengan angka
dalam isian jangka waktu pinjam,
dibuat dengan fungsi IF berikut
ini:
Sel B15 =IF(G7=0;"";1)
Sel B16 =IF(B15="";"";IF(G$7>=B15+1;B15+1;""))
Artinya, pada alamat
sel B15 diisi angka 1 jika isian jangka waktu pinjam (G7) tidak sama dengan nol. Jika isian alamat sel G7
adalah nol, isian sel B15
dikosongkan. Alamat sel B16
diisi dengan menjumlahkan isian pada alamat B15 ditambah 1, jika nilai sel
G7 (jangka waktu pinjam)
lebih besar sama dengan isian pada alamat sel
B15 ditambah 1.
3. Kolom Bulan (pembayaran angsuran) diisi
dengan ketetapan angsuran
dibayar setiap akhir bulan, mulai dari bulan pinjam. Pengisian
kolom ini menggunakan kombinasi fungsi
IF dan EOMONTH berikut ini:
Sel C15 =IF(B15="";"";EOMONTH(G9;0))
Sel C16 =IF(B16="";"";EOMONTH(G$9;B15))
Artinya, pada alamat sel
diisi dengan akhir bulan pinjaman, dalam kasus ini pinjaman tanggal 3 Mei 2005 (G9) sehingga
pembayaran pertama pada
akhir
Mei 2005. Isian
sel C6, pembayaran
kedua dilakukan berdasarkan tanggal pinjaman (G9) dengan interval
waktu satu bulan (B15) setelah tanggal
pinjam.
Asumsi yang digunakan dalam
kasus ini, angsuran
pinjaman akan dipotong dari gaji karyawan yang dibayar setiap akhir bulan sehingga tanggal akhir bulan tidak ditampilkan. Jika Anda menghendaki
tanggal akhir bulan ditampilkan, silakan format lengkap (dd mmm yyy) pada kolom yang bersangkutan. Atau, jika tanggal
pembayaran angsuran pinjaman
pertama (di akhir bulan) ditetapkan
satu bulan setelah pinjam.
Isian fungi pada alamat sel C15 menjadi
=IF(B15="";"";EOMONTH(G9;B15))
Fungsi EOMONTH (end of month)
digunakan untuk menentukan tanggal
akhir bulan dari sebuah tanggal awal dengan interval waktu tertentu (sekian bulan lagi).
Bentuk penulisan fungsi adalah sebagai berikut:
=EOMONTH(start_date;months)
start_date diisi dengan tanggal
awal (dapat diwakili oleh alamat sel yang berisi tanggal
tersebut) sebagai dasar per- hitungan.
months
diisi angka yang menunjukkan interval waktu.
Misal, pada alamat
sel B15 terdapat isian tanggal 10 Agustus 2005
dan Anda dapat mengetahui akhir bulan ke-5 dari tanggal tersebut
jatuh pada tanggal
dan bulan tertentu. Penulisan fungsi adalah
=EOMONTH(B15;5) dengan hasil 31 Januari
2006.
4. Pokok
Pinjaman diisi dengan
fungsi IF berikut ini:
Sel D15 =IF(B15="";"";G8)
Sel D16 =IF(B16="";"";H15)
Artinya, pokok pinjaman pada bulan ke-1
(D15) mengacu pada pokok
pinjaman yang terdapat
pada alamat sel G8. Pokok pinjaman bulan berikutnya (mulai dari D16) mengacu pada saldo pokok
pinjaman (mulai dari H15).
5. Cicilan Pokok Pinjaman
(mulai dari E15) dilakukan dengan membagi
nilai Pokok Pinjaman (G8) dengan Jangka
Waktu Pinjam (G7) dengan fungsi berikut ini:
=IF(B15="";"";G$8/G$7)
Data pada alamat sel G8 dan G7 selanjutnya akan disalin ke bawah,
sehingga di depan nomor baris alamat
sel ditambahkan tanda $.
6. Bunga Pinjaman (mulai
dari F15) dihitung
berdasarkan perkalian antara Saldo Pinjaman
Awal (G8) dengan
Bunga pinjaman per tahun (G6).
Selanjutnya hasil dibagi
12, perhatikan penulisan fungsi
berikut ini:
=IF(B15="";"";(G$8*G$6)/12)
7. Angsuran Pinjaman (mulai dari G15) merupakan
hasil penjumlahan dari Cicilan Pokok Pinjaman (E15) dengan
Bunga
(F15),
dengan
fungsi
berikut ini:
=IF(B15="";"";E15+F15) atau =IF(B15="";"";SUM(E15:F15))
Nilai angsuran pinjaman
relatif sama dari periode ke periode, sehingga pengisian data Angsuran per Bulan
pada alamat
sel G11 diisi dengan fungsi =IF(G7=0;"";G15).
8. Saldo
Pokok Pinjaman (mulai dari H15) dihitung
berdasarkan nilai Pokok Pinjaman (G8) dikurangi dengan jumlah Cicilan
Pokok Pinjaman (mulai dari E15) dengan penulisan
fungsi berikut ini:
=IF(B15="";"";G$8-SUM(E$15:E15))
9. Salin fungsi yang terdapat
pada
range B16:D16
dan tempatkan hasil (dalam kasus ini) pada
range B17:D38. Selanjutnya salin fungsi yang terdapat pada range E15:H15 dan tempatkan hasil
pada range E16:H38.
Penempatan bingkai
secara otomatis yang terdapat pada range
B15:H38
dibuat menggunakan fasilitas format kondisional
dengan prosedur sebagai
berikut:
1. Sorot atau blok range
B15:H38.
2. Kemudian pilih dan klik menu Format > Conditional Formatting, jendela Conditional Formatting ditampilkan.
Condition 1
klik
drop-down dan pilih Cell Value Is.
Operator logika pilih dan klik operator
logika between, selanjutnya tentukan nilai
0 (nol) dan =$G$8+($G$6*$G$8).
Klik tombol Format dan tentukan
format bingkai yang dikehendaki.
Gambar berikut menunjukkan tampilan jendela
Conditional Formatting
yang telah diisi.
Anda dapat melihat
tampilan
jendela tersebut dengan
menempatkan penunjuk sel pada suatu sel dalam area range B15:H38
dan klik menu Format > Conditional Formatting.
3. Klik tombol OK.
Studi Kasus 2 – Perhitungan Angsuran Pinjaman dengan Bunga Menurun
Studi kasus kedua pada prinsipnya
hampir sama dengan studi kasus pertama yaitu peminjaman
dana sebesar Rp 30 juta dengan tingkat
suku bunga 18% per
tahun dengan
jangka waktu 12 bulan. Perbedaan terletak
pada sistem
bunga yang dijadikan
dasar untuk perhitungan angsuran yaitu bunga me- nurun. Hasil perhitungan angsuran
akan menunjukkan jumlah
yang semakin menurun dari periode
ke periode pembayaran (bulanan) seperti dijelaskan berikut ini.
Prosedur penyelesaian studi kasusnya
sebagai berikut:
1. Pilih dan klik tab sheet KASUS2 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui
sheet LATIH2) atau klik salah satu tombol yang terdapat dalam sheet
MENU.
2. Bunga Pinjaman (mulai
dari F15) dihitung
berdasarkan perkalian antara Pokok Pinjaman
pada bulan berjalan (D15) dengan Bunga pinjaman
per tahun (G6). Selanjutnya
hasil dibagi 12, perhatikan
penulisan
fungsi
berikut ini:
=IF(B15="";"";(D15*G$6)/12)
Angsuran pinjaman per bulan dari periode ke periode semakin menurun, Anda dapat melihat data tersebut dengan menempatkan penunjuk sel
pada E11. Lihat dan perhatikan gambar berikut ini:
Pilihan untuk mengisi Jangka
Waktu Pinjam dan Angsuran Bulan ke-..
dibuat menggunakan fasilitas validasi data. Anda dapat melihat
proses pembuatan pilihan dengan pilih dan klik menu Data > Validation, lihat Gambar 2.6 berikut:
Daftar isian telah dibuat dengan
nama range BULAN dan BULAN1 yang terdapat pada range I23:J47 dalam sheet KASUS4. Gambar tersebut
menunjukkan tampilan kotak dialog atau jendela Data Validation setelah Anda menempatkan penunjuk sel di E11 dan
klik menu Data > Validation.
Angka yang menunjukkan nilai Angsuran
bulan ke-.. pada alamat sel
G11, diisi menggunakan kombinasi
fungsi IF dan VLOOKUP berikut ini:
=IF(G7=0;"";VLOOKUP(E11;ANGSUR;6))
Studi
Kasus 3 – Perhitungan Angsuran Pinjaman dengan Bunga Efektif
Data studi kasus ketiga
pada dasarnya sama dengan data pada studi
kasus sebelumnya yaitu tentang
pinjaman sebesar Rp 30 juta dengan tingkat
suku bunga 18% per tahun dan jangka waktu pengembalian 12 bulan. Perhitungan
angsuran pinjaman dalam studi kasus ketiga menggunakan
sistem bunga efektif, seperti dijelaskan melalui bahasan berikut ini dan Gambar 2.7.
Prosedur penyelesaian studi kasusnya
sebagai berikut:
1. Pilih dan klik tab sheet KASUS3 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui
sheet LATIH3) atau dengan klik salah satu tombol dalam sheet MENU.
2. Cicilan Pokok Pinjaman (mulai dari sel E15) dihitung dengan
fungsi PPMT, untuk otomatisasi tabel, selanjutnya dikombinasikan dengan fungsi IF berikut ini:
=IF(B15="";"";PPMT(G$6/12;B15;G$7;-G$8;1))
3. Bunga (mulai
dari sel F15) dihitung
dengan fungsi IPMT berikut ini:
=IF(B15="";"";IPMT(G$6/12;B15;G$7;-G$8;1))
4. Angsuran per Bulan (mulai dari sel G15) dihitung
dengan fungsi PMT
berikut ini:
=IF(B15="";"";PMT(G$6/12;G$7;-G$8))
Studi Kasus 4 –
Perhitungan Bunga dan Cicilan
Pinjaman Kumulatif
dengan Bunga Efektif
Amir - seorang karyawan, pada awal bulan Oktober 2005 akan mendapatkan
pinjaman dari perusahaan sebesar Rp 10 juta dengan jangka waktu pelunasan
selama 6 bulan. Tingkat suku bunga pinjaman yang diberlakukan sebesar
12% per tahun dengan sistem bunga efektif.
Untuk keperluan perencanaan
keuangan di akhir tahun, kedua belah
pihak (Amir dan perusahaan) meng- hendaki
informasi
berapa besar bunga
dan
angsuran
pinjaman
kumulatif berdasarkan periode yang telah ditetapkan.
Solusi perhitungan bunga kumulatif dan pinjaman kumulatif menggunakan fungsi yang telah disediakan oleh Excel. Fungsi CUMIPMT (cumulative interest payment) digunakan untuk menghitung bunga kumulatif, sedangkan fungsi CUMPRINC (cumulative
principle) untuk menghitung
pokok pin- jaman kumulatif.
Prosedur penyelesaian studi kasusnya
sebagai berikut:
1. Pilih dan klik tab sheet KASUS4 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui
sheet LATIH4) atau klik salah satu tombol dalam sheet MENU.
2. Tetapkan awal periode dan akhir periode
untuk perhitungan kumulatif
(bunga dan cicilan
pokok pinjaman) pada alamat sel D16 dan E16.
3. Bunga
Pinjaman Kumulatif (F16) dihitung dengan fungsi sebagai
berikut:
=-CUMIPMT(G6/12;G7;G8;D16;E16;0)
4. Cicilan Pokok Kumulatif (G16)
dihitung dengan fungsi
sebagai berikut:
Studi Kasus 5 –
Angsuran Pinjaman dan Rincian
Pembayaran
Studi kasus kelima
pada dasarnya adalah
pengembangan dari
studi kasus pertama sampai dengan ketiga yang digabung
dalam satu lembar kerja. Yaitu sebuah lembar
kerja yang dapat menampung dan digunakan
untuk
per- hitungan angsuran pinjaman
dengan sistem bunga
tetap,
menurun
serta
efektif. Pemilihan sistem bunga dilakukan
dengan klik tombol pilihan (option button) disertai dengan rincian
pembayaran bunga, cicilan pokok pinjaman, dan angsuran pada masing-masing tahun pembayaran. Jumlah pinjaman yang dilakukan relatif besar sehingga jangka
waktu pinjam sampai dengan 5 tahun
dan terdapat periode tenggang waktu pembayaran (grace period).
Misal, Alan seorang
karyawan
mendapatkan pinjaman dari perusahaan tempat dia bekerja sebesar
Rp 300 juta, jangka waktu pengembalian 5 tahun dengan tenggang waktu pembayaran 2 bulan. Tingkat
suku bunga pinjaman disepakati
sebesar
12%
per
tahun dan
berlaku sampai jangka waktu
pinjaman. Pinjaman tersebut akan direalisasi pada tanggal 5 Januari 2005 dan sesuai
perhitungan akan lunas dalam bulan
Februari 2010. Untuk pe- rencanaan keuangan
kedua belah pihak, sistem
perhitungan bunga pinjaman
nantinya dipilih dari ketiga sistem yaitu tetap
(flat), menurun atau efektif.
Selain itu, kedua belah pihak juga memerlukan
rincian
pembayaran
atau penerimaan mulai dari tahun 2005 sampai dengan
2010.
Prosedur penyelesaian studi kasusnya sebagai berikut:
1. Pilih dan klik tab sheet KASUS5 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui
sheet LATIH5) atau dengan
cara klik salah
satu tombol dalam sheet MENU. Sebagian data ditampilkan melalui Gambar 2.9. berikut
ini:
2. Klik salah satu pilihan sistem
perhitungan bunga pinjaman (tetap,
efektif atau menurun).
Tombol pilihan dibuat menggunakan toolbar Forms
pilihan Option Button (aktifkan melalui
menu View > Toolbars > Forms, selanjutnya pilih dan klik Option Button. Pilihan
tombol akan menghasilkan angka
1, 2 dan 3 yang disebut dengan
pengaturan Format Control
dan pada kasus ini ditempatkan pada alamat
sel B11. Angka hasil
pemilihan tersebut untuk perhitungan cicilan
pokok pinjaman dan bunga pinjaman seperti dibahas
berikut ini.
3. Bulan (C15) yang merupakan pembayaran angsuran dimulai dari bulan ke-1
(B15) dipengaruhi oleh Tanggal Pinjam (E8) dan Tenggang
Waktu Pembayaran (E9). Dengan asumsi
pembayaran dilakukan pada akhir bulan yang telah ditentukan, bulan pembayaran
ditetapkan
dengan fungsi EOMONTH berikut ini:
=IF(B15="";"";EOMONTH(E$8;C$11+B15))
¾
¾
|
Sel E8
Sel C11
|
merupakan isian
tanggal pinjam.
alamat sel sembarang untuk
penempatan angka sebagai
|
pembantu interval
waktu
yang berasal
dari tenggang
waktu pembayaran (E9)
dikurangi 1. Angka 1
sebagai pengurang, sesuai dengan tenggang waktu
yang pada akhirnya akan ditambahkan dengan angka yang
me- nunjukkan bulan pembayaran ke- mulai dari
sel B15, dengan rumus =E9-1.
|
||
¾
|
Sel B15
|
urutan bulan pembayaran yang
merupakan interval waktu perhitungan pembayaran. Lihat bahasan studi kasus 1.
|
4. Cicilan Pokok Pinjaman (E15) khusus
untuk
pilihan
bunga
Efektif
(menghasilkan angka 2) dihitung dengan
fungsi PMT, pilihan lain dihitung berdasarkan Pokok Pinjaman dibagi
Jangka Waktu Pinjam dengan fungsi sebagai berikut:
=IF(B15="";"";IF(B$11=2;PPMT(E$5/12;B15;E$6;-E$7;1);E$7/E$6))
5. Bunga Pinjaman
(F15) dihitung sesuai dengan pilihan sistem bunga (penjelasan dapat dibaca pada bahasan sebelumnya) dengan fungsi se- bagai berikut:
=IF(B15="";"";IF(B$11=1;(E$7*E$5/12);IF(B$11=2;IPMT(E$5/12;B15;E$
6;-$E$7);(D15*E$5/12))))
6. Rincian Pembayaran berisi rincian pembayaran (atau penerimaan bagi pihak yang meminjamkan dana) pada masing-masing tahun berupa
cicilan pokok pinjaman,
bunga, dan angsuran.
Bagian
ini juga dilengkapi dengan pembayaran secara
keseluruhan seperti ditunjukkan melalui Gambar 2.10 berikut
ini:
Anda perhatikan
Gambar
2.10, isian tahun
pembayaran
akan tampil secara otomatis
dimulai dari tahun awal pembayaran (dalam
kasus ini
2005) sampai dengan akhir periode pembayaran (2010). Angka tersebut
ditampilkan dari tahun pembayaran yang terdapat pada isian bulan pembayaran (mulai
dari alamat sel C15). Tampilan
isian tahun pem- bayaran pada sheet KASUS5 sengaja disamarkan, Anda dapat melihat
tampilan tersebut pada sheet LATIH5.
Fungsi untuk menyusun
tabel Rincian Pembayaran sebagai berikut:
¾ Sel A15 dan seterusnya
digunakan
untuk
menampilkan
data tahun
pembayaran dengan fungsi,
¾
|
Sel A14
|
=IF(C15="";"";YEAR(C15))
atau alamat sel lain (bebas) untuk menetapkan tahun
|
terakhir pembayaran atau
tahun terbesar dengan
fungsi
MAX berikut =MAX(A16:A74).
|
||
Hasil perhitungan kedua fungsi di atas,
digunakan untuk pembuatan isian kolom
Tahun seperti dibahas berikut ini.
|
||
¾
|
Sel J24
|
isian awal tahun pembayaran – dapat dilakukan dengan menyalin data
yang
terdapat pada alamat sel A15
dengan fungsi =IF(A15="";"";A15).
|
¾
|
Sel J25
|
isian tahun pembayaran ke-2
sampai
dengan
tahun pembayaran terakhir (dilakukan dengan menyalin
|
fungsi, dalam kasus
ini
sampai
alamat
sel J29), menggunakan fungsi sebagai berikut:
=IF(J24="";"";IF(J24+1<=A$14;J24+1;""))
¾ Sel K24 dan
seterusnya – untuk pengisian Cicilan Pokok Pin- jaman dengan fungsi SUMIF berikut ini:
=IF(J24="";"";SUMIF($A$15:$A$134;J24;$E$15:$E$134))
¾ Sel L24 dan
seterusnya – untuk pengisian Bunga dengan fungsi
SUMIF berikut ini:
¾
|
Sel M24
|
=IF(J24="";"";SUMIF($A$15:$A$134;J24;$F$15:$F$134))
dan seterusnya
–
untuk
pengisian
Jumlah
Angsuran
|
dengan fungsi =IF(J24="";"";SUM(K24:L24))
|
||
Selanjutnya salin fungsi yang
terdapat pada range K24:M24 dan tempatkan hasil (dalam kasus ini) ke
dalam range K25:M29.
|
Total Pembayaran dilakukan dengan menjumlah data pada kolom
yang sama dalam Rincian
Pembayaran dengan fungsi SUM berikut
ini:
¾
|
Sel K19
|
Cicilan Pokok
Pinjaman dengan fungsi
sebagai berikut:
|
¾
|
Sel L19
|
=SUM(K24:K29)
Bunga diisi
dengan fungsi =SUM(L24:L29).
|
¾
|
Sel M19
|
Jumlah Angsuran dengan fungsi =SUM(M24:M29).
|
Studi Kasus 6 –
Pengalihan Kredit AntarBank
PT XYZ (atau pribadi) saat ini memiliki
saldo pinjaman dari sebuah bank sebesar Rp 2,75 milyar dengan waktu yang tersisa untuk pelunasan 3 tahun. Tingkat suku bunga
pinjaman
(flat) per tahun 15% dan jika
melunasi pinjaman sebelum jatuh tempo dikenakan denda (penalty) per tahun sebesar
2%. Saat ini PT XYZ mendapatkan
tawaran dari sebuah bank lain dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 12,5% per
tahun.
Dengan asumsi hanya
mempertimbangkan faktor finansial apakah tawaran pengalihan kredit antar bank
tersebut diterima atau sebaiknya ditolak? Perhatikan jawaban melalui
bahasan berikut ini.
Prosedur penyelesaian studi kasusnya
sebagai berikut:
1. Pilih dan klik tab sheet KASUS6 (Anda dapat mengikuti bahasan melalui
sheet LATIH6) atau dengan klik salah satu tombol dalam sheet MENU.
2. Hitung denda dan bunga jika beralih kredit
(dari Bank A ke Bank B)
dengan rumus dan fungsi berikut
ini:
¾
|
Sel D13
|
Denda – dihitung dari hasil perkalian antara jumlah
kredit, sisa waktu pelunasan dan denda dengan
rumus
=D8*G7*G6.
|
¾
|
Sel D14
|
Bunga – dihitung berdasarkan data pinjaman bank
baru (dalam kasus
ini disebut Bank B)
ditetapkan ber- dasarkan hasil perkalian antara
jumlah kredit, bunga
per tahun dan waktu pelunasan dengan rumus =G6*G7*D8.
|
¾
|
Sel D15
|
Total Pembayaran merupakan hasil penjumlahan antara
Denda dengan Bunga
dengan rumus =D13+D14
atau dengan fungsi
=SUM(D13:D14).
|
3. Hitung bunga yang harus dibayar jika perusahaan tetap bertahan dengan kredit dari bank lama (Bank A).
¾ Sel D19 Bunga
– dihitung berdasarkan hasil perkalian antara jumlah kredit, bunga per tahun,
dan waktu pelunasan
dengan rumus =D6*D7*D8.
4. Kesimpulan (B22) dibuat
dengan cara membandingkan hasil per- hitungan seandainya tetap bertahan dengan kredit bank lama (Bank A) dengan
hasil perhitungan jika kredit dialihkan
ke bank baru (Bank B). Dasar
pengambilan keputusan adalah biaya (bunga atau bunga dan denda) yang lebih kecil dengan fungsi sebagai berikut:
=IF(D19>D15;"
Sebaiknya perusahaan beralih kredit pinjaman ke "&F4;" Sebaiknya perusahaan tetap bertahan dengan kredit dari "&B4)
0 comments:
Post a Comment